Halaman utama daerahkita.com
Halaman utama daerahkita.com
Hari Penerjemah Internasional 30 September 2023
pinterest

K.H. Samanhudi, Pengusaha yang Gigih Berjuang untuk Kemerdekaan

DaerahKita 22/01/2021

K.H. Samanhudi lahir pada 1868 di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah. Nama kecilnya adalah Sudarno Nadi. Setelah menamatkan pendidikan sekolah dasar, beliau belajar agama di Surabaya, yang dilakukannya sambil berjualan batik sehingga menjadi seorang pengusaha yang sukses dalam bidang perdagangan batik.

Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan pemerintah Hindia Belanda kala itu terhadap pedagang pribumi yang mayoritas Islam dibandingkan dengan pedagang Tionghoa. Dari pengalamannya itulah, Samanhudi berinisiatif mendirikan sebuah wadah organisasi bagi para pedagang pribumi.

Pada 1911, Samanhudi mendirikan organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) di Surakarta. SDI kemudian berubah nama menjadi Sarekat Islam (SI) pada 10 September 1912 dan Samanhudi terpilih menjadi ketua sampai akhirnya mengundurkan diri pada 1920. Pada waktu itu, Sarekat Islam berkembang menjadi organisasi terbesar di Hindia Belanda.

Beliau mundur dari Sarekat Islam karena kondisi kesehatannya yang mulai menurun. Namun, beliau selalu memberikan ide-idenya untuk perjuangan bangsa. Karena merasa terancam dengan kekuatan ekonomi Sarekat Islam, Belanda melakukan politik penggembosan terhadap Sarekat Islam dengan cara membawa semangat nasionalisme Sun Yat Sen, pemimpin nasionalis Cina. Saat itu, nasionalisme Cina diperkirakan akan menguasai dunia dengan etnis Tionghoa yang itu berada di kelas dua setelah Belanda.

Pada masa revolusi kemerdekaan, Samanhudi juga menyumbangkan gagasan dengan mendirikan Barisan Pemberontakan Indonesia di Surakarta, Gerakan Persatuan Pancasila pada masa Agresi Militer Belanda II, dan juga mendirikan Gerakan Kesatuan Alap-Alap yang bertugas menyiapkan perlengkaan dan bahan makanan untuk tentara yang berperang.

K.H. Samanhudi wafat pada 28 September 1956 di Klaten dan dimakamkan di Banaran, Gorol, Sukoharjo, Jawa Tengah. Pada 9 November 1961, berdasarkan Keppres No. 590/1961, pemerintah menobatkan K.H. Samanhudi sebagai pahlawan nasional. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Surakarta.

Tags pahlawan sejarah nasional edukasi tokoh nasionalis pejuang biografi
Referensi:
  1. Buku Pahlawan-pahlawan Indonesia Sepanjang Masa, oleh Didi Junaedi, Indonesia Tera, 2014

Artikel Terkait:




Semua Komentar
    Belum ada komentar
Tulis Komentar