
Masyarakat Jawa menggemari burung puter sebagai hewan peliharaan. Burung ini termasuk burung kicau. Suaranya yang khas, berbunyi "kuuk geruk, koook", terdengar menentramkan, menjadikan jenis burung ini cocok sekali sebagai hewan klangenan. Masyarakat pun mengapresiasi keindahan suara burung ini melalui berbagai perlombaan burung puter. Karena populernya di tengah masyarakat, tak heran burung ini dipilih menjadi maskot atau hewan identitas dari Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Sebenarnya ada berbagai jenis burung puter. Yang terkenal di Indonesia adalah burung puter biasa dan burung puter pelung. Burung puter pelung adalah burung puter trah Indonesia, bersuara panjang dengan nama ilmiahnya Streptopelia risoria (Linnaeus, 1758). Burung puter (biasa) adalah burung puter sejenis dengan burung puter pelung (Streptopelia risoria) namun bersuara pendek-pendek.
Burung puter biasa warnanya coklat cerah atau bisa juga memiliki warna coklat merah bata. Suara anggungan nya pendek dan datar. Burung ini sudah ada di Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebenarnya burung puter jenis ini paling mudah untuk beradaptasi jika dibanding dengan puter jenis lainnya. Burung ini juga mudah untuk ditangkarkan. Ciri lain dari puter biasa ini adalah kalung hitam yang ada di lehernya.
Dalam Bahasa Inggris, burung ini dikenal dengan sebutan ringneck dove. Di samping warna coklat sekarang juga sudah ada warna putih atau yang sering disebut dengan albino.
Makanan burung ini adalah biji-bijian, memiliki jumlah telur 2 dan punya suara anggungan tiga nada yang sangat dasar. Tetapi untuk puter pelung, suaranya bisa lebih memanjang dan juga terdengar lebih mengalun.
Selain burung puter biasa dan puter pelung, ada juga burung puter lokal yang biasa disebut Dederuk Jawa dengan nama ilmiahnya Streptopelia bitorquata (Temminck, 1809). Dederuk Jawa ini sering disebut dengan puter geni. Burung yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan Sunda collared dove ini memiliki warna dan badan yang cenderung merah bata ditambah dengan kalung hitam kombinasi putih di bagian lehernya. Bentuk kepalanya memiliki warna sedikit keabu-abuan.
Iris matanya berwarna jingga dan bagian kakinya memiliki warna merah. Untuk suara burung ini ada yang 3 nada seperti burung puter biasa. Atau kadang hanya dua nada saja untuk pakan burung ini sama yakni diberi biji-bijian. Burung dederuk jawa adalah burung berukuran kecil hingga sedang, asli dari pulau tropis. Distribusi spesies ini terdapat dari Jawa dan Bali , hingga ke Komodo, Lombok, Sumbawa, Timor dan Flores, Solor dan, Kepulauan Sunda Kecil, Indonesia.
Burung Puter lainnya adalah burung jenis Eurasia, artinya tersebar luas di Eropa dan Asia. Burung ini dalam Bahasa Inggris disebut Eurasian collared dove, atau nama ilmiahnya Streptopelia decaocto. Puter Eurasia memiliki kekerabatan yang dekat dengan Dederuk Jawa. Spesies Eurasia mampu menyebar lebih cepat dibandingkan Dederuk Jawa. Spesies Eurasia bahkan telah mampu hidup di lingkungan perkotaan, dengan menemukan makanan dan tempat berkembang biak, dan telah belajar untuk menyesuaikan kebiasaannya dengan lingkungan yang tersebut. Karenanya populasi Dederuk Jawa lebih terancam dibanding puter Eurasia.
Baca Juga:
Artikel Terkait: