Halaman utama daerahkita.com
Halaman utama daerahkita.com
Hari Penerjemah Internasional 30 September 2023
singlevoice

Nuwo Balak Dan Nuwo Lunik Rumah Adat Tradisional Lampung

DaerahKita 06/09/2019

Di samping rumah pertemuan adat yang dikenal dengan nama Nuwo Sesat Balai Agung, ada jenis rumah tradisional lainnya yang menjadi kekayaan budaya masyarakat Lampung. Jenis rumah tradisional yang merupakan rumah tinggal itu disebut Nuwo Balak dan Nuwo Lunik. Keduanya merupakan rumah berbentuk panggung terbuat dari kayu. Bentuk panggung ini bertujuan agar rumah tetap aman, tidak terkena banjir ketika air meluap, karena rumah-rumah penduduk dibangun dekat sumber air, yaitu di tepi sungai. Selain itu rumah panggung lebih aman dari serangan hewan buas. Rumah panggung juga lebih kuat berdiri ketika terjadi gempa, karena ditopang oleh tiang kayu dan lantainya terbuat dari lapisan kayu.

Nuwo Balak

Rumah ini berfungsi sebagai tempat tinggal bagi kepala suku atau purwatin (pemangku adat). Bangunan ini memiliki luas 30 x 15 meter. Di depan atau di teras ada balkon yang digunakan sebagai tempat untuk menghibur para tamu dan juga tempat untuk bersantai. Bangunan ini tanpa dinding di teras rumah. Ada tangga di bagian depan untuk memudahkan naik dan turun dari rumah. Di bagian bawah tangga dilengkapi dengan tempat untuk mencuci kaki dan sepatu agar tidak menjadi kotor saat memasuki rumah. Tempat itu bernama garang hadap.

Rumah Nuwo Balak memiliki beberapa kamar tidur. Di rumah ini terdapat 2 buah ruang pertemuan, 1 ruang keluarga dan 8 kamar. Di antara 8 kamar tidur ada ruang untuk digunakan oleh kepala adat beserta istrinya. Sementara, bagian belakang rumah digunakan untuk dapur yang terpisah dari bagian utama rumah. Namun tetap diberi penghubung seperti jembatan. Menggunakan ijuk enau di atapnya, yang kalau dilihat secara melintang terlihat seperti perahu terbalik.

singlevoice
Nuwo Linuk rumah tradisional Lampung

Nuwo Lunik

Rumah ini juga pada dasarnya rumah tempat tinggal. Nuwo Lunik sendiri memiliki arti rumah kecil. Rumah ini adalah rumah adat Lampung yang dihuni oleh orang biasa. Sesuai namanya, rumah ini lebih kecil dari 2 jenis rumah tradisional di atas. Perbedaannya juga ada di beranda rumah. Tidak ada beranda dan hanya ada satu tangga untuk pintu masuk.

Dibandingkan dengan Nuwo Balak, bentuknya juga lebih sederhana. Pembagian ruangannya adalah ada beberapa kamar tidur, bangunan utama menyatu dengan bagian dapur, tetapi bentuk atapnya lebih bervariasi, ada yang berbentuk perahu terbalik dan ada pula yang berbentuk piramida atau limas.

Nama-nama Bagian Rumah atau Ruangan

Rumah-rumah tradisional Lampung terbagi menjadi beberapa bagian ruangan. Secara umum bagian-bagian rumah adat Lampung adalah sebagai berikut.

  • Pusiban sebagai tempat utama untuk pertemuan resmi.
  • Anjungan (serambi), tempat diadakannya jamuan untuk tamu terhormat atau rapat purwatin.
  • Ijan Geladak, adalah tangga beratap sebagai akses ke rumah.
  • Ilung kudan, adalah bagian belakang rumah.
  • Bahlamban yaitu ruang di belakang rumah yang tidak memiliki sekat.
  • Tangebah adalah halaman depan rumah berupa halaman yang biasa digunakan untuk mengeringkan rempah atau kopi.
  • Lapang Luwah adalah ruangan yang digunakan untuk mengadakan musyawarah dengan tamu.
  • Lapang Lom yang merupakan ruang tamu rumah disekat menjadi kamar-kamar kecil sebagai ruang keluarga sementara yang besar sebagai tempat berkumpulnya keluarga.
  • Tengah Resi (ghesi), yang merupakan ruang khusus untuk musyawarah serta tempat tidur untuk tamu wanita.
  • Sudung, adalah ruang makan keluarga sekaligus tempat menyimpan makanan dan peralatan masak.
  • Sakelak, adalah tempat dapokh (dapur) yang berfungsi untuk memasak.
  • Gaghang (gakhang), yang merupakan tempat cuci yang biasanya terletak di luar dapur.
  • Ruang Tetabuhan, tempat menyimpan barang-barang tradisional seperti pakaian tradisional Lampung, alat musik tradisional dan sebagainya.
  • Ruang Gajah Merem, tempat purwatin untuk beristirahat.
  • Kebik Tengah, ruang untuk anak.
  • Ijan Geladak, Jambat Agung atau tangga yang dengan atap berupa payung putih, merah dan kuning.

Tags rumah adat seni budaya arsitektur wisata bangunan tradisional
Referensi: Dari berbagai sumber



Semua Komentar
    Belum ada komentar
Tulis Komentar