
Papua merupakan pulau paling luas di Indonesia, luasnya mencapai 808.105 km persegi. Dengan luas seperti itu, tak heran jika Provinsi Papua memiliki banyak gunung. Di Papua, gunung-gunung tersebut sebenarnya merupakan bagian-bagian tertinggi dari pegunungan, karenanya lebih umum disebut “puncak”. Pegunungan yang memiliki puncak yang tinggi misalnya Pegunungan Jayawijaya dan Pegunungan Sudirman.
Menurut teori geologi, pegunungan itu terjadi bermula dari proses pengendapan yang sangat intensif terjadi di benua Australia, ditambah terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua. Akibat proses pengangkatan yang terus-menerus, sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.
Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.
Semua gunung di Papua adalah gunung batu yang tidak memiliki lubang kepundan, atau tempat keluarnya cairan magma/gas, jadi tidak akan terjadi letusan di sini.
Berikut ini nama-nama beberapa gunung tertinggi yang ada di provinsi Papua, yang memiliki ketinggian di atas 4000 mdpl (meter di atas permukaan laut).
1. Puncak Carstensz Pyramid
Cartenzs Pyramid atau yang juga dikenal dengan nama Puncak Jaya merupakan merupakan puncak dari sebuah rangkaian pegunungan, yaitu Pegunungan Sudirman pada posisi 04º03’48″LS 137º11’09″BT di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua. Seperti Pegunungan Jayawijaya, Pegunungan Sudirman adalah juga bagian dari Taman Nasional Lorentz yang pada tahun 1999 ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Penamaan Carstenz diambil dari nama penjelajah Belanda bernama Jan Carstenszoon. Dia yang pertama kali melihat gunung bersalju di daerah tropis pada 1623. Saat itu Jan Cartenz ditertawakan di Eropa ketika menyampaikan laporannya bahwa ia menemukan gunung bersalju di daerah khatulistiwa.
Akhirnya padang salju (gletser) Puncak Jaya berhasil dicapai pada awal tahun 1909 oleh seorang penjelajah Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz dengan enam orang suku Kenyah yang direkrut dari Apau Kayan di Kalimantan Utara. Ekspedisi ini membenarkan kesaksian Carstenz lebih dari 200 tahun sebelumnya bahwa memang ada gunung yang puncaknya tertutup salju di kawasan equator. Puncak tertinggi Carstensz Pyramid kemudian berhasil dicapai oleh Heinrich Harrer, Robert Philip Temple, Russell Kippax, dan Albertus Huizenga pada 1962.
Puncak Carstenzs Pyramid atau kadang disebut dengan Puncak Carstensz saja, adalah puncak tertinggi di pulau Papua yang juga merupakan titik tertinggi di Indonesia dan di Australasia sehingga bukan hanya menjadi salah satu dari Indonesia Seven Summits saja akan tetapi juga salah satu dari World Seven Summits mewakili puncak tertinggi di lempeng benua Australia-Oceania.
Puncak gunung ini memiliki ketinggian 4.884 mdpl. Puncak Carstensz Pyramid bukan puncak gunung berapi, tapi merupakan gunung karang (limestone) yang tidak aktif.
2. Puncak Sumantri
Puncak Sumantri atau Soemantri atau Soemantri Brodjonegoro atau dulu bernama Ngga Poloe merupakan puncak tajam di Pegunungan Sudirman yang masih memiliki lapisan salju abadi. Jaraknya sekitar 2 kilometer di sebelah utara Carstensz Pyramid. Puncak Sumantri berada di ketinggian 4.870 mdpl. Bagian utara puncak diliputi oleh jurang luas yang membalut keliling bahagian timur dan barat gunung. Sisa es masih bertahan di bagian selatan puncak. Namun diperkirakan es tidak akan bertahan lebih dari lima belas tahun yang akan datang. Puncak ini pertama kali dicapai oleh pendaki Heinrich Harrer, Philip Temple, Russel Kippax and Bert Huizenga pada Februari 1962.
3. Puncak Mandala
Puncak Mandala adalah salah satu dari tiga puncak tertinggi di Papua. Pada masa penjajahan Belanda puncak ini dikenal sebagai
4. Puncak Trikora
Puncak Trikora atau Ettiakup merupakan sebuah gunung yang terdapat di Papua, Indonesia. Puncak Trikora mempunyai ketinggian 4,751 mdpl. Puncak Trikora yang berada di Pegunungan Maoke, mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Di zaman pemerintahan Belanda gunung ini dikenal dengan nama
5. Puncak Ngga Pilimsit
Sebutan lain untuk Ngga Pilimsit adalah Mount Idenberg pada masa kolonial Belanda, diambil dari nama Alexander Willem Frederik Idenburg, seorang Gubernur Jenderal yang memerintah Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pada 1909-1916. Puncak Ngga Pilimsit berada di ketinggian 4.717 mdpl. Puncak ini termasuk dalam deretan Pegunungan Maoke yang hanya berjarak sekitar 21 km ke arah timur laut dari Carstensz Pyramid. Puncak terdekat dengan puncak gunung ini adalah Cartenzs Pyramid, Wataikwa, Ubia, Venusberg, Otakwa, dan Puncak 4061. Heinrich Harrer dan Philip Temple adalah pendaki pertama yang berhasil mencapai Puncak Ngga Pilimsit pada 1962. Di dasar Puncak Idenberg atau Peak Idenberg ini terdapat Danau Idenberg (Idenberg Lake). Jika beruntung, ketika berkunjung ke sini, Danau Idenberg, betul-betul sebuah danau yang memanjang dengan warna air hijau tua, yang seolah terperangkap di antara dinding batu di segala sisi. Danau ini termasuk danau genangan air hujan yang tidak memiliki aliran masuk dan keluar di permukaan melainkan aliran melalui rongga ke dalam tanah. Di saat kemarau danau Idenburg akan kering dan menyisakan tumbuhan ganggang di dasarnya.
6. Puncak Yamin
Salah satu puncak tertinggi di Pegunungan Bintang adalah Puncak Yamin yang berada di ketinggian 4.535 mdpl. Puncak Yamin, atau “Prins Hendrik Top”, terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua. Salah satu pemukiman terdekat di kaki Puncak Yamin adalah Osua Annin, di Distrik Bime, Kabupaten Pegunungan Bintang. Puncak Gunung Yamin disebut juga Olsua Vamin atau Gunung Lim. Guning ini memiliki kontur bebatuan gamping, klastik, dan karang glaciated. Tim Ekspedisi Puncak Yamin Wanadri berhasil mencapai salah satu puncak tertinggi di Papua itu pada 1 Oktober 2018.
7. Puncak Carstenz Timur
Puncak Carstensz Timur berada di Pegunungan Sudirman. Puncak ini menjadi salah satu dari gunung tertinggi di Papua yang masih diselimuti salju pada puncaknya. Pada tahun 1936, ekspedisi Carstensz yang diprakarsai Belanda, tidak mampu menetapkan dengan pasti mana yang tertinggi dari tiga puncak, Carstenz Pyramid, Cartsenz Timur, dan Ngga Pulu. Akhirnya, diputuskan untuk mendaki masing-masing puncak. Anton Colijn, Jean Jacques Dozy, dan Frits Julius Wissel mencapai padang salju (gletser) Carstensz Timur dan Puncak Ngga Pulu pada 5 Desember 1936, tapi gagal mencapai Carstenz Pyramid. Baru pada 1962 Puncak Carstensz Pyramid berhasil dicapai oleh pendaki gunung Austria, Heinrich Harrer, dengan tiga anggota ekspedisi lainnya, Robert Philip Temple, Russell Kippax, dan Albertus Huizenga.
Artikel Terkait: