
Walaupun jarang disebut, karena tak setenar Sungai Nil, salah satu sungai terpanjang di dunia yang alirannya membentang sajauh 6.695 km, sungai sungai terpendek di dunia juga punya eksotisme tersendiri. Menarik untuk diketahui, salah satu sungai terpendek tersebut ada di Indonesia.
Sungai tersebut terletak 90 km dari kota Kolaka ke arah utara, tepatnya di Desa Tamborasi, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Sesuai nama daerah tempat ia berada, sungai terpendek itu bernama Sungai Tamborasi yang memiliki panjang sekitar 20 meter dari hulu ke hilir, dan lebar sekitar 15 meter. Sungai Tamborasi ini tercatat sebagai sungai terpendek ke dua di dunia setelah Sungai Reprua yang berada di Georgia dengan ukuran panjang 18 meter.
Untuk menuju ke lokasi Sungai Tamborasi, pelancong dapat menempuh jalan darat ataupun jalan laut selama kurang lebih dua jam dari Kota Kolaka. Sepanjang jalan menuju Sungai Tamborasi, pelancong juga bisa menikmati keindahan gunung yang mengandung batu marmer atau karst.
Melihat ukurannya, sekilas Sungai Tamborasi ini terlihat seperti danau di tepi pantai. Namun karena airnya mengalir menuju ke bibir pantai, maka membuatnya disebut sungai. Sungai Tamborasi Kolaka memiliki air yang sangat jernih dan letaknya bersebelahan langsung dengan hutan dan pantai. Keunikan lain dari Sungai Tamborasi Kolaka adalah memiliki suhu yang berbeda di bagian hulu dan hilir.
Sungai Tamborasi bermuara langsung ke Pantai Tamborasi. Hulu sungai keluar dari rekahan batugamping dengan mengalirkan air berwarna biru kehijauan. Keindahan Sungai Tamborasi ini memiliki potensi besar untuk menarik banyak wisatawan, karenanya tempat ini masuk dalam 10 Destinasi Wisata Andalan Sulawesi Tenggara.
Di bagian hulu suhu airnya cenderung lebih dingin karena baru saja keluar dari rekahan batuan, sedangkan di bagian hilir air sungai lebih hangat karena pertemuannya dengan air laut. Tempat ini cocok untuk aktivitas berenang sambil menikmati pemandangan pantai nan indah.
Apalagi tersedia dua pilihan untuk berenang/berendam, di air dingin atau di air hangat. Kondisi sungai yang berhimpitan langsung dengan dinding tebing dan pohon-pohon yang berakar sampai dasar sungai menjadikan sungai ini terasa sejuk walaupun berada di pinggir pantai.
Air yang keluar dari batu-batuan bukan hal aneh di Kolaka. Walaupun iklimnya panas, tapi Kars Kolaka menyimpan sumber daya air yang sangat melimpah. Ini terlihat dari beberapa mata air dengan debit rata-rata 10 liter/detik yang sudah didayagunakan oleh PDAM Lasusua atau PAM swadaya desa setempat. Mata air tersebut di antaranya adalah Mata air Kalijodoh, Mata air Caming, dan Mata air Walaise yang berada di Kecamatan Ranteangin dan Kecamatan Lasusua.
Mata air ini menunjukkan air yang jernih dengan ph antara 7 hingga 9,2, dan DHL dari 0,3 mS sampai 0,7 mS.
Artikel Terkait:
Video tentang Sungai Tamborasi Salah Satu Sungai Terpendek Di Dunia Ada di Sulawesi Tenggara